SELAMAT DATANG

Blog ini dibuat hanya untuk berbagi kisah, ilmu dan pengalaman pribadi. silahkan berikan komentar pada setiap artikel yang anda sukai... Semoga Blog ini bisa membantu anda mencari inspirasi...

Selasa, 15 Februari 2011

ATASI BATUK PILEK PADA BAYI

I mbauan ASI eksklusif jelas tidak main-main. Kalau bayi dilahirkan dengan kondisi sehat, pertumbuhan berat badannya sesuai standar dan ia memperoleh ASI eksklusif selama 6 bulan, boleh dijamin ia akan terbebas dari segala macam penyakit. “Kalaupun sakit, biasanya sangat ringan dan bisa diredakan dengan pemberian ASI saja. Apalagi pada bulan-bulan pertama, bayi masih memiliki antibodi milik ibunya yang diperoleh lewat ari-ari. Jadi sebenarnya ia bisa bebas dari penyakit,” ungkap dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A.
Tradisi yang tidak mengizinkan bayi keluar sebelum usia 40 hari ada benarnya karena membuatnya jadi tak terpajan pihak luar. Lewat usia 6 bulan biasanya lingkungan bayi makin meluas. Nah, setelah usia 6 bulan barulah penyakit biasanya mulai menjangkiti si kecil. Mengapa? Pertama, saat usia 6 bulan peran ASI mulai berkurang dengan adanya makanan tambahan semipadat. Kedua, setelah usia 6 bulan, bayi mulai mengenal lingkungan luar selain keluarganya.
Bahkan pada kenyataannya, sebelum usia 6 bulan banyak bayi yang sudah terserang batuk pilek. Penyebabnya, apalagi kalau bukan karena ia tak mendapat ASI eksklusif dengan berbagai alasan. “Akhirnya jumlah antibodi dalam tubuh bayi berkurang dan bayi jadi gampang sakit,” ujar staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta ini.
PENYAKIT RINGAN
Namun sekali lagi, penyakit yang menjangkiti bayi biasanya merupakan penyakit ringan dan penyebabnya adalah virus. “Karena penyebabnya virus, mestinya batuk-pileknya tidak buru-buru diberi antibiotik. Antibiotik tidak dapat membunuh virus,” tukasnya. Tak perlu juga buru-buru memberinya obat karena obat yang dibilang ringan pun selalu memiliki efek samping. “Jangan lupa, organ tubuh bayi belum matang. Oleh sebab itu, bila penyakitnya tidak berbahaya tak perlu diberi obat,” saran Waldi.
Sebagai langkah awal, cari penyebab batuk si kecil. Pemicu batuk yang paling sering adalah polutan seperti asap atau debu. Walau polutannya hanya sedikit tetap saja bisa menyebabkan bayi batuk. Oleh sebab itu, hindari merokok di dekat bayi atau di dalam rumah.
Air conditioner (AC) atau penyejuk ruangan bisa juga merupakan biang keladi batuk pilek pada bayi, karena ia sebenarnya “didesain” untuk tidak berada dalam ruangan ber-AC. Jadi, bayi sebenarnya lebih senang berada di udara hangat ketimbang dingin. “Yang senang udara dingin, kan, orang tuanya, maka dipasanglah AC,” kata Waldi.
Menurutnya, ruangan be -AC yang biasanya tertutup sangat memungkinkan virus yang ada di dalamnya tidak bisa dienyahkan. Walaupun katanya ada AC yang sanggup memfiltrasi kuman, tidak dijamin kuman yang menempel di pegangan pintu atau tepi tempat tidur bisa terhapus. Kalau seseorang di dalam ruangan itu sakit, ia akan dengan mudah menulari orang lain yang masuk ke kamar tersebut. “Namun bukan berarti bayi tidak boleh berada di ruangan ber-AC, hanya saja setiap hari jendela dan pintu ruang itu harus dibuka lebar-lebar sebagai jalan pergantian udara, dan tidak lupa membersihkan semua perabot di kamar itu secara teratur.”
BERI BANYAK MINUM
Nah, bagaimana dengan penanganan batuk-pilek si kecil? Untuk memperlancar hidung bayi yang tersumbat tetesi dengan larutan NaCl fisiologis yang bebas dibeli di mana saja dengan harga relatif sangat terjangkau. Larutan tersebut berfungsi mencairkan lendir dan biasanya dijual dengan kemasan 25 ml dan bertuliskan Sodium Chloride 0,9 %. “NaCl fisiologis bukan obat tapi larutan yang sama dengan cairan tubuh, sehingga dapat diteteskan pada hidung bayi sesering mungkin tanpa menimbulkan efek samping.”
Batuk berdahak bisa diatasi dengan memberi bayi minum lebih banyak daripada biasanya. Tujuannya agar dahak menjadi encer dan mudah keluar. “Balsam boleh-boleh saja dibalurkan karena uap yang terhirup dapat memberi wangi yang enak pada bayi. Tapi waspadai zat-zat yang terkandung di dalamnya karena bisa menimbulkan reaksi pada kulit bayi. Sebagai percobaan, oleskan balsam sedikit. Bila tidak ada reaksi seperti merah-merah pada tubuh bayi bisa dioleskan pada dada dan punggungnya.”
Suara grok-grok yang biasanya terdengar saat bayi tidur tak perlu dikhawatirkan. Suara tersebut muncul karena ada lendir yang terkumpul di jalan napas bagian atasnya. Selama bayi dapat tidur nyenyak, asupan makan dan minumnya tak terganggu, serta tumbuh kembangnya setiap bulan tampak baik berarti ia hanya terjangkit penyakit ringan. Dahak pada manusia, kata Waldi, sebenarnya tidak perlu selalu dikeluarkan lewat mulut karena akan dikeluarkan secara alamiah oleh saluran napas. Contohnya, karena bayi belum memiliki kemampuan untuk meludah, dahak yang sudah keluar di rongga belakang mulut (farings) akan tertelan dengan sendirinya masuk ke dalam saluran cerna.

GEJALA RAWAN
Sebagai informasi, penyakit saluran napas seperti batuk pilek biasanya berlangsung selama 3 hingga 10 hari. Bila dalam batas waktu tersebut bayi masih terserang batuk pilek tanpa penyebab yang jelas tentu perlu segera diperiksakan ke dokter. “Kadang-kadang orang tua terlalu khawatir. Saat mendengar bayinya batuk langsung panik. Padahal bayi batuk sekali dua kali, kan boleh-boleh saja karena mungkin tenggorokannya kemasukan sesuatu.”
Lain bila batuk pilek yang dialami sampai menyebabkan si kecil rewel, tidak bisa tidur, dan tidak bisa minum atau makan. “Nah, ini jelas serius sehingga harus dibawa ke rumah sakit, ” ujar Waldi. Gejala penyakit lain yang mengharuskan bayi ditangani serius adalah (1) tidak mau makan-minum (2) napas cepat, dan (3) muntah-muntah. Kalau sampai bayi tidak mau makan dan minum, hal ini menunjukkan penyakit yang serius.
Tak mau makan dan minum bisa dikarenakan napas bayi yang sudah memburu. Patokan frekuensi napas yang sudah masuk kategori berbahaya adalah lebih atau sama dengan 50 kali permenit untuk bayi higga usia 1 tahun. Untuk itulah orang tua mesti menghitung jumlah napas bayi saat ia terlihat tersengal-sengal. “Agar hitungannya tidak salah, lakukan saat bayi dalam keadaan tenang sambil dipangku, misalnya. Bila jumlahnya sampai 50 kali setiap menit atau lebih, segera larikan bayi ke rumah sakit. ”
Muntah-muntah juga merupakan gejala yang perlu dicermati. Walau agak sulit menentukan frekuensi yang sudah dianggap rawan, sebagai patokan bila muntah itu terjadi setiap kali bayi diberi asupan minuman dan makanan, berarti kondisinya cukup serius. Kalau bayi sudah muntah-muntah sekitar 3-4 kali dalam sehari, lebih baik bawa dia ke dokter. Yang dikhawatirkan, akibat muntah-muntah yang dialami, bayi tidak mendapat asupan gizi yang cukup. Muntah sendiri bisa menunjukan gejala penyakit pada saluran napas, saluran cerna, penyakit saraf pusat dan lainnya. Nah, kalau ini yang terjadi, bawalah segera bayi Anda ke dokter yang berkompeten.

 

Bila anak Alergi saluran napas

1.      Asma bronkial

Asma bronkial (bengek) adalah penyakit kronis, ditandai peningkatan kepekaan saluran napas terhadap rangsang luar (debu, serbuk bunga, udara dingin, makanan) menyebabkan penyempitan saluran napas dan dapat sembuh spontan atau dengan pengobatan. Sebagian besar asma pada anak adalah karena alergi. Gejala asma biasanya berkurang atau menghilang pada usia dewasa muda. Penyakit asma anak akan membuat anak kekurangan oksigen secara menahun, mempengaruhi pertumbuhan dan intelektualnya. Anak jadi jarang masuk sekolah dan irama kehidupan keluarga dapat terganggu karena si kecil sering serangan asma.

Kenali gejala asma:
·         Yang khas adalah sesak napas berulang disertai napas berbunyi
·         Batuk kering merupakan gejala awal, biasanya terjadi malam dan menjelang pagi hari. Selanjutnya batuk disertai dahak kental. Gejala ini biasanya terjadi 4 – 8 jam setelah anak menghirup alergen seperti debu rumah, tungau (mite), serbuk bunga, bulu binatang, dan lain-lain.
·         Bisa pula dicetuskan oleh latihan fisik (exercise induced asthma) dan bila banyak tertawa.

Mengatasi Asma:
·         Penanganan asma yang terpenting adalah mencegah agar anak tidak terkena serangan asma
·         Obat-obat anti asma umumnya ditujukan untuk melebarkan saluran napas pada serangan asma. Kadang-kadang diperlukan obat anti inflamasi/anti peradangan. Bila serangan asma berat, anak memerlukan oksigen dan perlu dirawat di rumah sakit.
·         Untuk pengencer lendir yang kental diperlukan obat – obat pengencer lendir.
·         Obat-obat pencegahan diberikan pada asma yang berat atau menahun dengan serangan yang sering. Untuk mengurangi efek samping obat, obat sebaiknya dalam bentuk inhalasi/semprotan. Pemakaian obat teratur sesuai petunjuk akan menghasilkan terapi optimal.

2.      Rinitis alergika

Rintis Alergika adalah gejala alergi yang terjadi pada hidung. Rinitis alergi lebih banyak menyerang usia anak. Di negara 4 musim, penyakit ini muncul pada musim tertentu (seasonal) yaitu saat musim bunga. Di Indonesia, rinitis alergika ditemukan sepanjang tahun (persisten). Sekitar 87% penderita rinitis alergika mempunyai riwayat alergi di keluarganya. Rinitis alergika pada anak biasanya menetap sampai dewasa dan berkurang saat usia lanjut. Sekitar 15 – 25% penderita akan sembuh spontan setelah 5 – 7 tahun.

Gejala rinitis alergika:
·         Bersin-bersin disertai gatal pada hidung dengan ingus encer sebanyak kurang lebih 20 ml setiap jam.
·         Sering disertai hidung tersumbat menyebabkan anak rewel dan sulit tidur.
·         Rasa gatal kadang-kadang terasa pada langit-langit dan telinga.
·         Gejala mata merah, berair dan gatal sering menyertai gejala rinitis alergika.
·         Kadang-kadang gejala rinitis alergika ini disertai gejala sinusitis yaitu perdangan sinus (rongga udara) di sekitar hidung.

Mengatasi rinitis alergika
·         Paling penting adalah menghindari faktor penyebab (debu rumah, serbuk bunga, makanan tertentu dll).
·         Obat golongan antihistamin dapat mengatasi rasa gatal di hidung, bersin-bersin, serta mengeringkan cairan hidung.
·         Obat golongan dekongestan mengatasi gejala hidung tersumbat. Seperti pada penyakit asma, obat – obat pencegahan biasanya berbentuk inhaler/semprot hidung diberikan pada penderita rinitis alergika kronis yang berat. 
Kalau bayi ASI eksklusif terserang flu, apakah tetap tak perlu minum obat?
Bayi yang mendapat ASI saja hingga 6 bulan, tanpa tambahan asupan apa pun, terbukti lebih jarang terserang flu dan penyakit infeksi lain. ASI, seperti diketahui, mengandung zat-zat kekebalan tubuh (imunoglobulin) yang tidak terdapat pada susu formula. Namun begitu, bukan tidak mungkin bayi ASI pun terpapar influenza. Mengapa demikian? “Daya tahan tubuh yang rentan menyebabkan bayi mudah tertular batuk-pilek. Terutama dari orang-orang di sekitarnya yang sedang sakit flu. Jadi bukan karena ASI-nya yang tidak mujarab lo. Bisa dibayangkan bayi yang mendapat ASI eksklusif saja berpeluang terkena flu, apalagi bayi yang tidak ASI,” jawab Dr. Attila Dewanti, Sp.A.
Yang perlu diketahui, flu pada bayi tidak jauh berbeda dengan flu pada orang dewasa. Bayi akan mengalami gejala-gejala seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, kadang disertai demam juga kemerahan di sekitar hidung dan mata. Si kecil jadi acap rewel dan susah tidur. Wajar bila orangtua jadi khawatir. Namun Attila tidak menyarankan kita untuk buru-buru memberinya obat­obatan yang membuat pemberian ASI jadi tidak eksklusif lagi.
Persoalannya, kalau tidak minum obat apakah flu pada bayi bisa sembuh sendiri? Bisa, kok, karena penyebab penyakit flu adalah virus yang umumnya akan mereda dalam waktu 4-7 hari. Hingga saat ini pun sebenarnya belum ada obat mujarab untuk membunuh virus. Obat flu yang ada hanya sekadar untuk meringankan gejala-gejalanya saja, seperti obat penurun demam, pelega hidung tersumbat, dan pengencer lendir.
Jadi memungkinkan sekali menyembuhkan flu bayi tanpa obatan-obatan. Caranya? Inilah kiat dari Attila:
* Meningkatkan imunitas
Dengan imunitas yang baik, bayi akan mampu membunuh virus yang menyerangnya. Saat ia terpapar flu, gempur penyakit itu dengan terus memberikan ASI. Malah kalau memungkinkan frekuensinya dipersering. Jangan lupa tingkatkan kualitas dan kuantitas ASI ibu dengan mengonsumsi makanan dan minuman kaya vitamin.
* Perbanyak asupan cairan
Untuk bayi di bawah 6 bulan, cairan hanya berupa ASI. Asupan cairan baik untuk mengontrol panas tubuh bayi, menghindarkan dirinya dari bahaya dehidrasi dan menjaga kondisi bayi agar tidak lebih parah.
* Mengeluarkan lendir
Ingus (bila keluar dari hidung) atau dahak (dari tenggorokan) bukanlah penyakit. Justru lendir tersebut adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan virus flu yang sedang menyerang. Bayi yang mengalami kesulitan mengeluarkan ingus mesti dibantu dengan menyedotnya agar tidak menghambat saluran pernapasannya (untuk caranya lihat boks).
Jika lendirnya kering dan hidung bayi tersumbat, cukup berikan obat tetes NaCL fisiologis 0.9% (20 ml) untuk melembapkan saluran pernapasannya. Teteskan paling tidak 3 kali sehari. Lendir yang lebih encer akan lebih mudah dikeluarkan lewat bersin, ingus di hidung, batuk, atau masuk ke dalam pencernaan bayi.
* Buat ruangan menjadi hangat
Ciptakan ruangan sehangat mungkin. Hindari udara yang terlalu kering. Jadi sebaiknya perhatikan pemakaian AC. Hawa kering dan dingin yang ditimbulkan penyejuk rungan bisa membuat lendir bayi mengering yang semakin membuatnya sulit bernapas.
* Ciptakan rasa nyaman dan aman
Flu membuat bayi cenderung rewel. Untuk itu beri dia rasa nyaman. Masing-masing ibu biasanya memiliki cara tersendiri untuk itu. Namun perlu diketahui, menggendong dengan teknik kontak kulit ke kulit (bayi didekap di dada ibu) baik untuk menetralisasi panas tubuh si kecil. Menjemur bayi antara pukul 07.00-08.00 pun membantu mengatasi flu.
* Lakukan fisioterapi
Bila dengan berbagai cara, flu yang diderita si kecil belum juga membaik dalam beberapa hari, pertimbangkan untuk melakukan inhalasi dengan membawa bayi ke klinik fisioterapi. Dengan fisioterapi lendir yang ada di saluran pernapasan anak juga akan luluh dan terbuang lewat feses.
OBAT FLU BAYI TIDAK ASI
Sebenarnya treatment untuk bayi tidak ASI yang sedang menderita flu tidak jauh berbeda. Tak perlu tergesa-gesa memberinya obat dan lakukanlah hal-hal di atas tadi. Cukup dengan asupan susu formula yang lebih banyak dan air putih. Bagi bayi 6 bulan ke atas (yang sudah mendapatkan makanan padat), buah segar dan sup/air kaldu akan membantu mengatasi hidung mampatnya.
Namun, bila flu dirasa begitu mengganggu (bayi terus-menerus menangis, demam tidak turun, sulit tidur), obat-obatan mulai bisa dipertimbangkan. Ini agar flu tidak sampai mengganggu kenyamanannya. Inilah beberapa obat yang dapat digunakan untuk meringankan flu pada bayi:
* Obat-obatan golongan antihistamin untuk mengurangi produk lendir sehingga napasnya menjadi lega kembali.
* Obat penurun panas (ada yang mengandung asetamenofen/parasetamol atau ibuprofen) konsultasikan pada dokter anak Anda. Bila demamnya tinggi kombinasikan dengan kompres.
* Obat pereda batuk (bila ada gejala batuk yang parah). Batuk berdahak bisa juga diatasi dengan inhalasi.
* Suplemen vitamin diberikan agar pemulihan kondisi si kecil bisa lebih cepat. Bila nafsu makannya menurun, akan diberikan juga vitamin penambah nafsu makan bagi bayi yang sudah mendapat makanan pendamping ASI.
* Hindari pemberian antibiotik karena antibiotik bukanlah obat untuk flu.

MEMBUANG INGUS
Menyedot ingus bisa dilakukan dengan mulut ibu. Namun, cara ini bukan tidak mengandung risiko. Mulut manusia, terutama bila dalam keadaan sakit, merupakan sarang kuman. Bagi orang dewasa, kuman-kuman tersebut mungkin tidak menimbulkan masalah besar. Namun bagi bayi, kuman tetaplah benda asing yang bisa membahayakan kesehatannya. Bagi bayi yang lemah, kuman di mulut ibu bisa menjadi sumber penyakit lain. Flu biasa justru bisa makin parah.
Alat sedot lendir yang banyak dijual di pasaran juga tidak bisa dikatakan aman 100%. Cara penggunaannya yang harus dimasukkan ke hidung bayi dapat mengiritasi. Lendirnya pun tidak dapat tersedot banyak. Apalagi menyedot ingus bayi dengan alat sedot mesin, cara ini tidak dianjurkan karena kelewat agresif.
Yang terbaik, lap saja hidung bayi yang beringus dengan cara menekan lembut dengan sapu tangan atau tisu bersih. Tekanan ini membantu mengeluarkan lendirnya di hidung. Untuk membersihkan bekas lendir yang sudah mengering di sekitar lubang hidung bayi, gunakan cotton bud yang sudah dibasahi. Jangan memasukkan cotton bud terlalu dalam.

KAPAN MENGHUBUNGI DOKTER
* Jika anak demam
- Bayi < 3 bulan dengan suhu tubuh 38°C
- Bayi 3-6 bulan dengan suhu tubuh 38,5°C
- Bayi > 6 bulan dengan suhu tubuh 38,5-39°C
- Demam sudah berlangsung 72 jam
- Susah minum atau tidak mau minum (dikhawatirkan akan dehidrasi)
- Rewel/menangis terus-menerus atau tidak dapat ditenangkan
- Tidur terus-menerus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic)
- Kejang atau kaku kuduk leher
- Sesak napas
- Muntah
- Diare terus-menerus
* Selesma
- Demam lebih dari 72 jam
- Batuk lebih dari satu minggu. Atau batuk hebat dengan muntah- muntah.
- Rewel
- Tidur terus-menerus
- sesak napas atau tampak kebiruan sekitar bibir dan mulut.
- Jarang buang air kecil atau tidak mau minum.
- Dahak ada darahnya.
- Ingus hijau kental lebih dari 2 minggu.
* Batuk
- Mengalami kesulitan bernapas (ditandai dengan bernapas sekuat tenaga; tampak otot-otot di sela-sela iga tertarik ke dalam.
- Bayi berusia < 3 bulan yang terbatuk-batuk selama beberapa jam;
- Batuk-batuk yang membuat bayi sampai sulit bernapas
- Ada darah pada dahak (kecuali bila anak baru saja mengalami mimisan, maka biasanya darah di dahaknya tidak perlu dikhawatirkan)

IBU YANG MINUM OBAT?
Salah besar bila ada anggapan, untuk menyembuhkan flu yang diderita bayi, cukup ibu (menyusui) saja yang minum obatnya. Toh, nanti obat itu akan masuk ke tubuh bayi melalui ASI. Ini jelas tidak benar. Berbeda kalau ibu menyusui yang terkena flu, tentu boleh minum obat. Tapi obatnya mesti yang aman bagi ibu menyusui. Untuk itu konsultasikan sebelumnya dengan dokter.

1 komentar:

  1. Batuk pilek pada anak kebanyakan disebabkan oleh virus. Pada dasarnya tidak diperlukan obat sama sekali. Obat yang diberikan tidak akan mempercepat penyembuhannya, tetapi hanya membantu ia merasa lebih nyaman. TTemukan cara terbaik menanggulangi batuk pilek pada anak hanya di Tanyadok.com

    BalasHapus