Seiring terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat, jumlah penderita diabetes mellitus pun semakin meningkat. Hal ini disebabkan berubahnya gaya hidup, faktor keturunan, dan pola makan. Penyakit diabetes mellitus merupakan ibu dari berbagai penyakit karena dapat memicu kehadiran berbagai penyakit penyerta yang merupakan komplikasi dari penyakit tersebut. Dengan demikian kita mesti berusaha mangatur pola makan yang benar, berolah raga secara teratur, dan menjaga berat badan agar terhindar dari penyakit tersebut. Namun, jika sudah terlanjur mengidap penyakit diabetes mellitus, sebaiknya harus dapat menatalaksanakannya dan minum obat secara teratur.
Pola makan yang salah akan berakibat fatal bagi penderita diabetes mellitus. Jika hal itu terjadi, maka penyakit ini akan sangat sulit disembuhkan. Tentunya hal ini akan berimbas pada tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan itu.
Memahami dan mengetahui jenis-jenis makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh bagi penderita diabetes mellitus merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari pola makan yang salah.
Berkaitan dengan hal tersebut, KawanPustaka menerbitkan buku Menu Sehat untuk Pengidap Diabetes Mellitus yang ditulis oleh DR. Ruslianti, M.Si. Melalui buku ini, kita bisa mendapatkan berbagai informasi pengaturan pola makan yang tepat bagi penderita diabetes mellitus.
Buku ini membahas banyak hal yang dibutuhkan bagi penderita diabetes mellitus, mulai dari detail perkara hal-hal yang menjadi pemicu, gejala, dan pencegahan diabetes mellitus, indeks glikekemik pangan (IG Factor), pengaturan pola makan sehat, contoh panduan diet sehat, daftar bahan makanan yang dianjurkan berikut komposisi gizinya, daftar bahan makanan pengganti, sampai kepada membuat beberapa menu sajian masakan sehat tapi nikmat.
Buku yang disusun oleh Kepala Pusat Studi Kebijakan pada Lembaga Penelitian Universitas Negeri Jakarta ini bisa menjadi panduan tepat, baik bagi penderita diabetes mellitus maupun bagi mereka yang ingin mencegah teridap penyakit ini.
Kencing manis | Predikat brokoli sebagai superfood sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Begitu banyak riset yang menunjukkan betapa makanan alami ini kaya akan zat-zat yang berfaedah bagi kesehatan.
Sebuah penelitian terbaru di Inggris mengindikasikan brokoli memiliki zat penting yang mampu memperbaiki dan mengembalikan fungsi pembuluh darah yang rusak akibat kencing manis atau diabetes. Peneliti dari Universitas Warwick meyakini, zat yang bernama sulforaphane ini, memiliki peran besar dalam memulihkan kembali pembuluh darah.
Seperti dimuat di Jurnal Diabetes, sulforaphane mampu merangsang produksi enzim-enzim yang dapat melindungi pembuluh darah dan menurunkan molekul-molekul yang menyebabkan kerusakan sel-sel secara signifikan. Sayuran-sayuran jenis brassica seperti brokoli sebelumnya memang berkaitan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan stroke.
Orang yang mengidap kencing manis – diabetes tercatat memiliki risiko lebih besar hingga lima kali lipat mengidap penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke; yang keduanya juga berkaitan dengan kerusakan sel-sel pembuluh darah.
Dalam risetnya, tim dari Universitas Warwick, menguji pengaruh sulforaphane dalam sel-sel pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah (hiperglikemia), yang berkaitan erat dengan diabetes.
Mereka mencatat adanya 73 persen reduksi molekul tubuh yang disebut Reactive Oxygen Species (ROS). Hiperglikemia dapat menyebabkan kadar ROS meningkat tiga kali lipat dan tingginya kadar molekul ini bisa merusak sel-sel tubuh. Peneliti juga menemukan bahwa sulforaphane mengaktivasi sejenis protein dalam tubuh yang disebut nrf2, yang dapat melindungi sel-sel dan jaringan dari kerusakan dengan cara mengaktivasi antioksidan dan enzim-enzim detoksifikasi.
“Riset kami mengindikasikan bahwa zat seperti sulforaphane dalam brokoli dapat membantu menghadang proses yang berhubungan dengan perkembangan penyakit pembuluh darah dalam diabetes. Ke depan, penting artinya untuk menggelar penelitian untuk menguji apakah mengonsumsi sayuran brassica memberikan faedah bagi pasien diabetik. Kami berharap itu akan terjadi,” ujar pimpinan riset, Professor Paul Thornalley.
Brokoli juga dapat turunkan resiko kanker paru-paru,
4 Makanan Sehat untuk Penderita Diabetes
Bagi penderita diabetes baik yang tipe 1 atau tipe 2, menjaga asupan makanan adalah hal mutlak. Hal ini agar kadar gula dalam darah tetap stabil dan mengurangi risiko komplikasi.
Menurut beberapa penelitian, ada makanan yang bisa membantu para penderita diabetes untuk mengontrol gula darah. Jika Anda penderita diabetes atau kadar gula darah sedang dalam keadaan tinggi, konsumsilah makanan berikut:
1. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan mengandung serat tinggi (senyawa dalam kacang-kacangan membuat Anda merasa kenyang lebih lama, menstabilkan gula darah dan menurunkan kolesterol). Suatu penelitian menunjukkan kandungan mineral dalam kacang-kacangan dapat membantu membakar lemak tubuh. Kandungan proteinnya yang tinggi juga bisa menggantikan daging merah. Untuk itu selalu masukan menu kacangan-kacangan seperti kacang buncis, kacang polong atau kacang merah untuk membuat gula darah tetap stabil.
2. Produk susu
Selain matahari, sumber kalsium terbaik adalah produk susu. Kombinasi vitamin D dan kalsium sangat bagus untuk penderita diabetes. Penelitian menunjukkan, wanita yang mengonsumsi lebih dari 1.200 mg kalsium dan lebih dari 800 IU (International Unit) vitamin D per harinya, risiko komplikasi diabetesnya berkurang hingga 33 persen dibandingkan wanita yang kurang asupan kalsium dan vitamin D nya.
3. Ikan tuna
Rasanya yang gurih dan lezat, membuat ikan tuna disukai banyak orang. Ikan ini juga yang paling baik untuk penderita diabetes karena 3 ons tuna, mengandung 1.300 mg omega 3 dan vitamin D.
4. Havermut
Jangan meremehkan kekuatan gandum. Bagi Anda penderita diabetes, jadikanlah gandum sebagai "sahabat". Kandungan seratnya sangat tinggi. Penelitian juga menunjukkan, konsumsi gandum bisa menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan resistensi insulin. Semua gandum mengandung serat larut, yang memperlambat tubuh mengurai dan menyerap karbohidrat, yang berarti kadar gula darah tetap stabil. (VIVAnews)
Menurut beberapa penelitian, ada makanan yang bisa membantu para penderita diabetes untuk mengontrol gula darah. Jika Anda penderita diabetes atau kadar gula darah sedang dalam keadaan tinggi, konsumsilah makanan berikut:
1. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan mengandung serat tinggi (senyawa dalam kacang-kacangan membuat Anda merasa kenyang lebih lama, menstabilkan gula darah dan menurunkan kolesterol). Suatu penelitian menunjukkan kandungan mineral dalam kacang-kacangan dapat membantu membakar lemak tubuh. Kandungan proteinnya yang tinggi juga bisa menggantikan daging merah. Untuk itu selalu masukan menu kacangan-kacangan seperti kacang buncis, kacang polong atau kacang merah untuk membuat gula darah tetap stabil.
2. Produk susu
Selain matahari, sumber kalsium terbaik adalah produk susu. Kombinasi vitamin D dan kalsium sangat bagus untuk penderita diabetes. Penelitian menunjukkan, wanita yang mengonsumsi lebih dari 1.200 mg kalsium dan lebih dari 800 IU (International Unit) vitamin D per harinya, risiko komplikasi diabetesnya berkurang hingga 33 persen dibandingkan wanita yang kurang asupan kalsium dan vitamin D nya.
3. Ikan tuna
Rasanya yang gurih dan lezat, membuat ikan tuna disukai banyak orang. Ikan ini juga yang paling baik untuk penderita diabetes karena 3 ons tuna, mengandung 1.300 mg omega 3 dan vitamin D.
4. Havermut
Jangan meremehkan kekuatan gandum. Bagi Anda penderita diabetes, jadikanlah gandum sebagai "sahabat". Kandungan seratnya sangat tinggi. Penelitian juga menunjukkan, konsumsi gandum bisa menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan resistensi insulin. Semua gandum mengandung serat larut, yang memperlambat tubuh mengurai dan menyerap karbohidrat, yang berarti kadar gula darah tetap stabil. (VIVAnews)
Kencing manis | Penderita kencing manis – diabetes sebaiknya menghindari makanan yang berbahan baku tepung seperti roti dan mie selama menjalankan ibadah puasa, dan sebaiknya mengkonsumsi makanan saat berbuka puasa dalam jumlah kecil namun lebih sering.Menurut pakar gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr H Hardinsyah MS, jenis makanan yang dikonsumsi penderita diabetes pada dasarnya tidak berbeda pada saat puasa ataupun tidak puasa. Hanya saja, makan hanya dalam jumlah kecil dan lebih sering.
Makanan berbahan baku tepung-tepungan sebaiknya dihindari karena makanan jenis ini lebih cepat diubah menjadi glukosa (gula darah).
Sebaliknya, makanan berserat seperti sayur dan buah harus diperbanyak karena makanan berserat lebih lambat diubah menjadi glukosa. Dengan pelepasan secara lambat, maka kadar gula darah akan lebih stabil.
Dalam banyak kasus, penderita penyakit tertentu seperti maag, hipertensi, hiperkolesterol dan diabetes yang tetap melaksanakan puasa mendapat manfaat dan berkah penyembuhan dari puasa.
Pada penderita maag misalnya, saat berpuasa, karena aktivitas makan berkurang, organ yang bekerja mengeluarkan enzim dalam lambung bisa sejenak beristirahat dan kesempatan ini dimanfaatkan untuk regenerasi sel organ.
Namun, untuk penderita maag sebaiknya menghindari makanan berbahan baku tepung, makanan yang manis serta daging yang mempercepat pengeluaran asam lambung.
Ketika berpuasa kegiatan jantung menurun dan menjadi sekitar setengahnya. Sekitar separuh darah digunakan untuk kerja otak, otot dan ginjal sehingga semakin besar peluang untuk membersihkan diri dari berbagai racun sisa metabolisme tubuh.
Berbagai faktor penyebab peningkatan denyut jantung dan tekanan darah dapat dikendalikan dengan berpuasa yang baik, karena pada saat berpuasa akan terjadi pengendalian emosi, keseimbangan istirahat, serta pengaturan makan dan minum.
Hasil penelitian tentang puasa dan tekanan darah menunjukkan, tekanan darah orang yang berpuasa relatif konstan pada nilai yang normal.
Bagi penderita hipertensi disarankan agar menghindari makanan awetan dalam kaleng, makanan dengan penyedap atau terlalu asin, serta memperbanyak makan sayur.
Si pahit Pare (momordica charantia) ini memang sudah terbukti dapat digunakan oleh diabetisi untuk menurunkan kadar gula darah. Lantas apa yang membuat pare demikian ampuh menurunkan gula darah? Dan mengapa diabetisi tetap harus berhati-hati mengkonsumsinya?
Dalam sebuah studi dari Jurnal Ethnopharmacology menyatakan bahwa baik pare segar maupun yang dikeringkan dalam jumlah 1.5 ons – 3 ons bisa membuat kadar gula darah turun sebanyak 48%, membuat toleransi glukosa membaik tanpa terjadi peningkatan insulin, serta memperbaiki kadar gula darah puasa pada diabetesi. Memang ini sangat baik untuk para diabetesi akan tetapi hati – hati dalam menggunakannya jika kadar gula darah Anda normal.
Komposisi pare sangatlah beragam, rasa pahit pare yang merupakan karakter khasnya disebabkan karena kandungan cucurbitacins. Diantara komposisi ini terdapat Charantin yang merupakan suatu bahan primer dalam mengurangi regulasi gula darah. Charantin membuat suatu reaksi penurunan gula darah (hipoglikemik). Pare juga mengandung zat peptida yang menyerupai sifat insulin, salah satunya adalah polipeptida P dan alkaloid. Kandungan lain dalam pare pun turut serta dalam efek perubahan gula darah. Pada penelitian percobaan yang dilakukan ke manusia, pare menunjukkan perubahan signifikan dalam pengontrolan gula darah setelah mengkonsumsinya dan menghasilkan efek penurunan gula darah.
Salah satu metode untuk menggunakan pare adalah dengan membuat jus pare segar ukuran kecil dan buatlah sebanyak 50ml pare (1,5 ons) sampai 100 ml (sekitar 3 ons) lalu dibagi menjadi 2 atau 3 dosis sehari. Perlu diingat jus pare ini sangatlah pahit.
Meskipun pare sangat baik untuk menurunkan gula darah namun tetap harus hati-hati mengkonsumsinya. Harus diperhatikan penggunaannya apalagi jika Anda seorang diabetesi yang menggunakan obat – obatan untuk mengontrol kadar gula darah Anda.
Jangan lupa untuk memonitor kadar gula darah Anda jika Anda memutuskan untuk memakai pare sebagai tambahan pengontrol kadar gula darah. Jika Anda sedang dalam pengobatan bersama obat gula sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter Anda sebelum Anda menggunakan pare bersama obat Anda karena pare bisa menyebabkan kadar gula darah Anda turun drastis bila memakai terlalu berlebihan. Sedangkan untuk riwayat alergi terhadap pare belum pernah ada penelitiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar